Kisah sederhana yang saya dapat sepulang Brevet Pajak di Malam hari. Saat itu hujan gerimis mengguyur Kota Malang. Jalanan basah, suasana malam begitu dingin ditambah efek hujan tampaknya membuat orang mengendarai kendaraannya dengan lebih cepat. Yaa, pasti yang ada di otak mereka saat itu hanyalah "pulang", lalu istirahat. Saat ada beberapa motor mulai ingin menyebrang dari pintu keluar Kampus menuju ke Jalan besar Soekarno Hatta, tampak dari arah yang berlawanan beberapa motor dan mobil juga ingin melaju dan tidak mau memberikan kesempatan pada kendaraan yang ingin menyebrang tersebut. Apa yang terjadi jika mereka sama-sama tidak mau mengalah? Ya minimal masuk UGD! Saat semuanya sudah benar-benar tampak tidak mau mengalah terdengarlah tiupan keras peluit di tengah pertigaan jalan tersebut. Saya sempat bingung karena dari kejauhan tidak ada orang tampak berdiri di sana. Namun perlahan saya amati lagi, dan makin ke bawah mata mengamati, saya mulai melihat tiga sosok mungil bocah sekitar umur 8-10 tahun sedang meniup peluitnya dengan keras. Seketika ia memberikan tanda stop pada motor dan mobil tersebut supaya memberikan kesempatan pada motor laiinya untuk menyebrang. Dengan gaya pas-pasan (seorang anak kecil) ia sukses mempraktekkan aksi seorang petugas pengatur jalan raya.
Ya memang waktu itu sudah sangat malam, sekitar pukul 21.00 WIB, sudah tidak ada batang hidung aparat penegak ketertiban di sana. Ditambah hujan dan dingin, siapa juga yang mau rela berdiri di sana dengan peluit dan harus mengatur jalanan di saat waktu istirahat seperti itu. Tapi anak-anak itu sukses melakukannya.
aksi si petugas lalu lintas cilik |
Entah apakah mereka masih bersekolah atau tidak, tapi yang pasti hal yang mereka kerjakan di malam itu cukup meyakinkanku pada Kesenjangan yang terjadi di masyarakat, ketidaksejahteraan yang terjadi di lingkungan kita, dan telah hilangnya sikap tanggung jawab pihak yang seharusnya mengatur jalan dan kepedulian kita. Mungkin saya salah, tapi coba dipikirkan lagi, kisah anak2 pengatur jalan ini!
Ini beberapa foto amatir yang saya ambil untuk menunjukkan kisah-kisah anak pengatur jaalan ini
Kisah Anak-anak Pengatur Jalanan
dari Pertigaan Simpul Jalan Soekarno Hatta-Mayjen Pandjaitan-MT.Haryono
0 comments :
Post a Comment