"jika tenaga pengajar ternyata belum siap menghadapi konvergensi, hal pertama yang dapat organisasi akademik lakukan untuk mendorongnya untuk siap ialah dengan mempengaruhi Motivasinya"Om Swastyastu
I Wayan Bayu Diatmika
Semoga pikiran yang baik datang dari segalam Penjuru
Seperti kita ketahui saat ini, dunia akuntansi sedang mengalam perombakan besar dalam segi regulasi, baik di dunia maupun di Indonesia khususnya. Jika dulu kebanyakan regulasi akuntansi berkiblat ke GAAP sekarang adalah era IFRS. IFRS dirasa dapat memberikan suatu set regulasi yang pakem memberikan kualitas informasi yang bermutu serta terjamin. Di Indonesia sendiri, kebijakan untuk mengubah kiblat PSAK yang dulunya lebih ke GAAP sekarang ke IFRS sudah dilakukan sebelum tahun 2000. Awal tahun 2012 kemarin, Seluruh set aturan PSAK sudah bisa mengimplementasikan IFRS sepenuhnya. Perombakan besar-besaran pun terjadi. Hal ini tentunya mengharuskan kemampuan tenaga pendidik akuntansi agar mampu mengikuti standar akuntansi yang berlaku sekarang ini di Indonesia.
Kesulitan terjadi ketika sekarang pendidikan akuntansi, yang dulunya berbasiskan GAAP, harus mulai melakukan penyesuaian pada IFRS. Kemampuan tenaga pendidik diuji di sini sehingga mampu memberikan perkuliahan yang memadai bagi mahasiswa. Tenaga Pendidik harus siap menghadapi Konvergensi IFRS.
Lalu apakah Tenaga Pendidik sudah siap menghadapi Konvergensi? Andaikata tenaga pengajar belum siap, solusi apakah yang dapat dilakukan untuk dapat menyiapkan mereka?
Penelitian yang penulis lakukan di Kota Malang (2012) pada beberapa Perguruan Tinggi yang menyediakan pendidikan Akuntansi, baik itu yang bersifat swasta maupun negeri, menunjukkan hasil bahwa dosen-dosen akuntansi di Kota Malang berada dalam keadaan siap namun belum siap sepenuhnya dalam menghadapi konvergensi IFRS. Dari beberapa perguruan tinggi tersebut, proses penyampelan (sampling) pun dilakukan, 55 dosen akuntansi diambil sebagai responden penelitian. Proses Sampling dilakukan dengan menggunakan Teknik Snowball Sampling (Teknik Bola Salju). Data dikumpulkan dengan mempergunakan instrumen penelitian berupa Kuisioner Penelitian. Berdasarkan Hasil Analisa Data, dimana responden diberikan pertanyaan meliputi kesiapan mereka dalam menghadapi konvergensi, kesiapan dosen akuntansi menghadapi konvergensi menunjukkan nilai 4,12 (dalam skala 1-5, tidak siap-sangat siap). Hal ini menunjukkan bahwa responden sudah siap namun belum sepenuhnya siap. Jadi, untuk mendorong kesiapan responden menjadi sangat siap, perlu dicari tahu apa yang dapat membantu untuk mendorong kesiapan mereka.
Penelitian juga diteruskan pada analisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan. Faktor-faktor tersebut dirumuskan dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait, dikembangkan dengan melihat penelitian psikologi dan akuntansi sebelumnya. Untuk menemukan faktor apa saja yang mempengaruhi kesiapan pengajar menghadapi konvergensi maka model penelitian berikut ini diuji. Kesiapan Dosen Akuntansi menghadapi Konvergensi diujikan apakah dipengaruhi oleh :
- Pemahaman terhadap Akuntansi berbasis IFRS
- Upaya untuk mengembangkan Wawasan secara Mandiri
- Keaktifan dalam Organisasi Akuntansi
- Motivasi Dosen
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Teknik Analisis Partial Least Square (PLS) dengan dibantu aplikasi SmartPLS. Hasil Analisis menunjukkan bahwa Kesiapan Dosen Akuntansi menghadapi Konvergensi IFRS dipengaruhi oleh Faktor Motivasi. Motivasi yang dimaksud di sini ialah motivasi yang dimiliki dosen tersebut untuk mempelajari Akuntansi IFRS, menyiapkan diri terhadap Konvergensi yang terjadi, menyiapkan perubahan materi perkuliahan sehingga sesuai dengan IFRS. Motivasi ini juga dapat dilihat dengan munculnya dorongan dari invidu si dosen untuk menyiapkan diri, bagaimana ia mendorong mahasiswanya untuk tanggap terhadap perkembangan akuntansi khususnya pada konvergensi IFRS, serta bagaimana lingkungan di sekitar mempengaruhinya sehingga terdorong untuk menyiapkan diri terkait konvergensi.
Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan dua hal penting :
Pertama, Dosen Akuntansi di Malang sudah siap menghadapi Konvergensi IFRS. Kesiapan tersebut dapat ditingkatkan menjadi keadaan sangat siap, dengan mempengaruhi motivasi yang dimiliki oleh dosen. Bagaimana caranya? Pengaruhi dari luar : ciptakan lingkungan yang memadai dan mendorong dosen tanggap terhadap perubahan akuntansi khususnya konvergensi IFRS tersebut.
Kedua, jika tenaga pengajar ternyata belum siap menghadapi konvergensi, hal pertama yang dapat kita lakukan untuk mendorongnya untuk siap ialah dengan mempengaruhi Motivasinya. Bagaimana? Sama seperti di kesimpulan pertama, ciptakanlah lingkungan yang baik. Lingkungan baik ini bisa diciptakan dengan membuat suasana kondusif di kampus tentang ketanggapan terhadap perubahan regulasi khususnya konvergensi IFRS, menyesuaikan kurikulum sehingga update dengan perubahan,
Semoga bermanfaat,
salam Hangat
Penulis
0 comments :
Post a Comment