PENYAKIT MENGELUH

OM Swastyastu, 
Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru . . . 

Jiwa Tersiksa karena mengeluh, waktu habis karena mengeluh dan solusi menjauh dari diri kitasumber gambar : http://bukutulis2014.files.wordpress.com/2014/05/siluet-orang-laki-merenung-sore.jpg?w=653&h=421

Mengeluh
Sumber gambar :
http://3.bp.blogspot.com/-wKddbLjggig/Tsl_SasM2CI/AAAAAAAACpY/
ZBlxzm0qnZk/s1600/mengeluh.jpg
Saat segala sesuatu yang anda kerjakan tidak berjalan sesuai dengan keinginan anda, hal apa yang paling nikmat untuk anda lakukan untuk menghadapinya? Saat segala hal yang anda inginkan tidak anda perolah, hal apa yang paling mudah untuk anda lakukan? Saat segala hal di dunia ini terasa begitu sulit, hal apa yang paling pertama terlintas di pikiran anda? Yap, umumnya manusia akan mengarahkan diri ke aktivitas mengeluh. Mengeluh adalah hal yang paling nikmat dan mudah untuk kita lakukan saat segalah hal terjadi begitu saja tidak sesuai dengan kenginan dan rencana kita, dan celakanya, mengeluh adalah hal yang paling pertama keluar dari pikiran liar kita. Jiwa yang lemah dan tidak mampu mengendalikan pikirannya akan memulai menuruti pikirannya, mulutnya kemudian akan mulai berkomat-kamit. Segala hal kemudian terucap begitu saja oleh mulut kita. Segala hal! ya Segala Hal! Baik yang telah terjadi di masa lampau, sekarang dan yang akan kita lakukan langsung terucap begitu saja dari mulut kita. Segala hal yang buruk kemudian mulai terucap dengan liar oleh mulut kita. Mulut kemudian menjadi semakin liar. Mulut kemudian akan mulai menghina, menghina diri, orang yang ada di dekat kita saat itu dan mulai menyalahkan berbagai hal. Mulut kemudian akhirnya akan mulai meminta pertanggungjawaban dari Tuhan, "Oh Tuhan, kennapa ini begitu susah, oh kenapa begini, kenapa begitu . . . . " Hahaha, begitulah, kita pasti tau ilustrasi liarnya mulut ini dengan baik.

Bukankah begitu nikmat menuruti liarnya mulut kita? Nikmat sekali mengungkit banyak hal dan mulai menyalahkannya. Itulah mulut! Ada pepatah mengatakan, "Lidah tak bertulah!" Haha ya lidah, bukankah mulut bisa berbicara karena lidah. Hal yang paling penting untuk diingat ialah mulut berucap karena pikiran. Mulut kita mengeluh karena pikiran kita yang lemah. Pikiran tersebut dipenuhi oleh segala hal tentang kegagalan kita mencapai apa yang ingin kita inginkan, segala hal yang kita inginkan namun tidak dapat kita dapatkan, dan segala hal tentang ketidakadilan yang kita terima. Seperti awan hitam yang memenuhi langit dan menghalangi sinar Sang Surya, segala hal dalam pikiran kita akan terus menghalangi jiwa kita disinari oleh sinar Sang Kebijaksanaan. 

Seperti awan hitam yang menghalangi sinar matahari, pikiran kita menjadi gelap
sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZPKpE7e2hDZE_MDetjw-fntZk5xQTceP5b3LyDnEmX5s5UwiKRII0KKLrakx9tNAD-C2XXhk2q4uub_9HDlnVpzoitF1COtXkvkA12MhccahbmBOj3yc7OrQxVDoezIXOceDI-lQ8acEy/s1600/3AWAN.jpg
Adalah hal yang wajar bagi kita untuk mengalami hal tersebut. Wajar bagi pikiran kita untuk mengalami dilema tersebut dalam dirinya. Hal yang ingin dtekankan di dalam tulisan ini ialah tentang betapa lemahnya jiwa kita untuk mampu mengendalikan liarnya pikiran kita. Di dalam kenikmatan untuk menerima pikiran kita yang liar, mengeluh adalah sebuah siksaan bagi jiwa kita. Jiwa adalah inti penggerak dari diri manusia. Dalam hakekatnya, jiwa manusia sangat mampu untuk mengendalikan diri manusia namun dalam perjalannya di dunia ini, hawa nafsu, indera dan pikiran manusia adalah pembatas yang membatasi kemampuan jiwa untuk mampu mengendalikan diri manusia. Jiwa yang kuat akan mampu mengatasi pembatas tersebut sedangkan jiwa yang lemah akan tidak mampu mengendalikan diri manusia. Jiwa yang tersiksa akan membuat pikiran semakin tidak terkendali dan tentunya semakin liar. Jiwa yang tersiksa akan semakin mencerminkan manusia yang lemah dan tersiksa. Manusia tersebut akan terus-menerus mengeluh. Jiwa Manusia tersebut tidak mampu menghentikan dirinya untuk mengeluh dan semakin menuruti keingin pikirannya untuk mengeluh. Mulut Manusia tersebut kemudian terus-menerus akan melontarkan kata-kata keluhan. Pada akhirnya, bukan hanya diri manusia tersebut yang akan semakin tersiksa dengan keluhannya, diri manusia lain yang ada di sekitar manusia tersebut juga tersiksa oleh keluhan yang dilontarkan oleh manusia tersebut. 


Selain tersiksanya jiwa manusia, mengeluh sebenarnya juga membuat banyak dampak negatif diantaranya ialah :
  1. Mengeluh membuat waktu kita habis. Jika suatu pekerjaan terasa begitu sulit untuk dikerjakan, dan bahkan pikiran kita mulai berpikir bahwa pekerjaan tersebut tidak mungkin untuk dikerjakan, mengeluh adalah keputusan yang membuat waktu kita terbuang-buang percuma. Kita mengeluh dan mengeluh, kemudian akhirnya membuat solusi dari sulitnya pekerjaan kita tidak akan mampu kita temukan. Kenapa? Karena pikiran kita terlalu sibuk untuk mengeluh!!!! Pekerjaan tersebut akan menjadi pekerjaan yang begitu saja dan tidak terselesaikan, waktu kita terbuang begitu saja.
  2. Mengeluh membuat pikiran menjadi buntu. Mengeluh membuat pikiran menjadi sangat buntu untuk mencari solusi-solusi dari segala permasalahan kita. Pikiran bukannya sibuk untuk menemukan solusi kreatif namun justru menghabiskan energinya untuk mengeluh. "OH Betapa tidak adilnya dunia!!! Semua ini sangat bodoh untuk dikerjakan, ini bla bla bla bla bla"
  3. Mengeluh menyakitkan hati orang lain. Apakah anda pernah berpikir bahwa bekerja dengan orang yang suka mengeluh itu tidak menyenangkan? Kenapa? Karena orang yang mengeluh, sudah tentunya punya pikiran yang buntu dan suka menghabiskan waktu, akan menggerutu dengan bahan gerutu yang sangat liar dan Yap sangat sering menyakitkan hati. Dalam perusahaan profesional, salah satu aktivitas pertimbangan untuk menilai calon pegawai baru ialah kepo di akun media sosialnya. Tahukah anda kenapa? Yap betul, orang yang suka mengeluh akan tidak tahan untuk mengupdate segala keluhannya di dalam media sosial. Umunya orang yang suka mengeluh akan menggugah segala hal yang tidak baik dan tidak adil yang ia alam di perusahaan, dan semua itu adalah menurutnya tentunya, dan hal tersebut akan sangat mengganggu citra perusahaan di mata publik. Orang yang suka mengeluh juga akan sering bersikap tidak terkendali dan terkadang suka menghina orang lain bahkan kepada orang-orang terdekatnya juga. Tentu hal ini sangat menyakitkan hati!!!
  4. Mengeluh hanya akan membuat anda begitu-begitu saja. Mengeluh membuat anda tidak berkembang. Pahamilah bahwa di dunia ini, banyak hal yang tidak dapat diprediksi terjadi, oleh karena itulah kita sebagai manusia harus mampu secara bijaksana untuk mengatasi berbagai masalah tidak terprediksi yang terjadi terhadap kita. Manusia yang mengeluh hanya akan menjadi manusia yang begitu-begitu saja. Ia tidak akan berkembang. Kenapa? Karena waktunya sudah habis, pikirannya buntu dan orang lain akan tidak nyaman untuk menawarkan bantuan kepadanya. Pahamilah bahwa manusia akan cenderung lebih suka untuk membantu manusia lainnya yang menghargai bantuannya dan bukan menggerutu apalagi menghina bantuannya. Manusia yang mengeluh dengan tidak terkendali bisa mencapai tahap dimana mulut mereka benar-benar tidak terkendali dan akhirnya keluarlah kata-kata buruk tersebut.
Kekuatan Pikiran tertuang di dalam Hukum Tarik-Menarik
Sebenarnya banyak hal negatif yang muncul dari keluhan kita. Dalam Hukum Tarik-Menarik (The Secret, Rhonda Byrne, 2007), kekuatan pikiran ialah menarikn segala hal yang terus-menerus ia pikirkan. Saat kita menginginkan kesuksesan dan terus-menerus kita pikirkan maka kesuksesan tersebut akan datang. Oke apakah anda setuju dengan pernyataan tersebut? Hahaha, Yap, lalu apakah pikiran yang mengeluh mampu memikirkan segala hal yang ingin manusia ingin capai? Tidak! Pikiran yang mengeluh akan dipenuhi awan hitam, yang ada dalam pikiran tersebut hanyalah segala hal tentang keluhan dan keluhan. Jauh panggang dari api, Segala tujuan kita menjadi semakin jauh-jauh-menjauh. 

Baik, jika adalah wajar bagi manusia untuk mengalami keadaan dilema di atas, lalu bagaimanakah manusia mampu memaksimalkan dirinya untuk menjauhi diri penyakit mengeluh?

Untuk mampu menjauhkan diri dari sikap mengeluh, kesadaran jiwa adalah satu-satunya cara untuk menghindarkan diri manusia dari mengeluh. Jiwa Manusia yang kuat akan mampu kita bentuk dari Kesadaran dan Bakti kepada Yang Maha Kuasa, Kesadaran Jiwa dan Puasa. Kesadaran dan Bakti kepada Tuhan Yang Maha Kuasa adalah hal utama, dimana saat segala sesuatu terjadi begitu sulit, dimana kita tidak mampu mencapai segala hal seperti yang kita inginkan, maka mulailah untuk berdoa kepada Tuhan. Berdoa bukan untuk mengeluh atau meminta hak atas segala perbuatan baik dan bakti kita sebelumnya kepada Beliau namun mintalah untuk mempermudah proses kita. Segala hal sulit yang kita terima adalah suatu proses dari buah karma buruk yang kita terima atau ujian dari Tuhan (tergantung mana yang kita percayai), dan dengan proses penerimaaan buah karma atau ujian tersebut dipercepat maka kesuksesan akan segera kita terima. Mempermudah Proses yang kita terima juga berarti kita memohon kepada Tuhan agar dikaruniai dengan kekuatan untuk mampu mengatasi ujian dariNya. Kesadaran dan Bakti kepada Tuhan juga harus dipahami sebagai suatu sikap bersyukur atas keadaan sulit yang kita terima. Bersyukur berarti bersikap menerima dengan bijaksana apa yang kita hadapi dan bukannya mengeluh.

Memuja Kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa 
Sumber gambar : http://ruangpsikologi.com/wp-content/uploads/2014/04/20140421-rpsi_nikmat-bersyukur-1.jpg
Berdoa kepada Tuhansumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimdtAz8MNSz1hvYNLAfz48d73g8g27d3OdZ_-NwaG2M73WZyZbMJFD7GFYTEL6xsg0rUHUkvVB_PEpzV0snXhSau6lSAcEOl0n5kNgezgCE0_fVVxYX_vNDiMLZvhjuxakIcrI7tJgP9g/s1600/doa-mustajab.png
Kesadaran Jiwa adalah tingkat dimana kita mencari ketenangan untuk menyentuh jiwa kita yang ada jauh di dalam diri kita. Jiwa tersebut dilapisi oleh jasad kita, lebih lagi oleh hawa nafsu dan keinginan kita, pikiran kita. Jiwa hanya mampu disentuh dengan ketenangan. Ketenangan membuahkan jiwa yang mekar seperti kelopak bunga dan memancarkan keindahan. Ketenangan tersebut hanya dapat kita capai dengan mengalahkan hawa nafsu, keinginan dan yap, pikiran kita. Meditasi ialah pilihan terbaik yang kita dapat lakukan untuk membangkitkan kesadaran kita. Hal yang wajar bagi kita jika hawa nafsu, keinginan dan pikiran mulai melawan proses pencarian ketenangan tersebut, namun dengan ketekunan dan kegigihan kita maka jiwa jiwa kita akan menemukan kemekarannya dari diri kita. Mengeluh adalah buah dari pikiran yang liar, kendalikanlah keluhan kita dan mulailah untuk berdoa khusuk kepada Tuhan, tenangkan diri kita, dan biarkanlah jiwa kita kemudian mekar. Ketekunan untuk meningkatkan kesadaran jiwa kita akan membiasakan diri kita untuk jauh dari penyakit mengeluh.

Meditasi menemukan Kesadaran Jiwasumber gambar : http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2013/01/Berpikir-Lebih-Cepat-dengan-Meditasi-10-Menit.jpg
Puasa adalah bentuk dari aktivitas pengendalian diri. Pengendalian diri merupakan tahap dimana manusia mencoba untuk mengatasi batasan terhadap jiwanya yakni hawa nafsu, keinginan dan belenggu pikiran. Mungkin akan ada banyak definisi tentang puasa namun definisi sebagai suatu bentuk pengendalian diri adalah yang paling umum untuk digunakan. Puasa bukan hanya dapat dilakukan dengan tidak makan dan minum melainkan ada banyak bentuk puasa lainya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diri. Mono Brata adalah salah satu dari puasa. Mono Brata ialah puasa berbicara. Dalam kaitannya tentang mengatasi kebiasaan mengeluh, puasa bicara adalah  usaha untuk membatasi mulut kita untuk tidak melontarkan keluhan seperti biasanya. Jika mulut sudah dihalangi untuk berbicara dengan puasa bicara maka awan hitam yang memenuhi pikiran kita akan berlalu begitu saja. Percayakah anda bahwa sebenarnya mulutlah yang memekarkan rasa mengeluh di dalam pikiran kita? Yap, pikiran adalah mesin dari rasa mengeluh yang kemudian disalurkan ke mulut, lalu mulut merawat rasa mengeluh tersebut subur di dalam pikiran. Dengan membatasi mulut untuk mengeluh maka rasa mengeluh hanya akan terlintas begitu saja di dalam pikiran. Pohon tentu tidak akan mampu hidup tanpa adanya air kan? Yap, pohon itu adalah rasa mengeluh, dan mulut anda adalah air.  Puasa Berbicara adalah hal yang sulit-sulit gampang untuk dilakukan. Sekali lagi ketekunan dan kegigihan adalah kunci untuk mampu menjalankan puasa berbicara. 

Puasa Berbicara
sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBYQSw5t6Va-6u8LljWROKeJQLfvnUByVhuTsyvmL9uZLM_skW-i-wtMVAMd2rw0paJBuaUblkyuBCIVUt5GczUKXQ0anbqnmBqHtQA7iQkSqrnLuWhy2chEwyCk5vmTl7Q0nGUYb1P0I/s1600/silence01.jpg

Semoga bermanfaat dan mulailah untuk tidak mengeluhkan hidupmu!
OM, Santih, Semoga Damai Selalu




0 comments :

Post a Comment

 

PENULIS DALAM KATA


"Saya Orang yang Hebat dengan Mimpi yang Hebat karena Tuhan yang Hebat melahirkan saya untuk mengubah Dunia ini menjadi lebih Hebat"

I Wayan Bayu Diatmika dalam Dream Clothing Company, 2011

Temukan saya di Instagram

Jepret-Jepret Lensa Nakal

Bangga Menjadi Bagian Indonesia

Bangga Menjadi Bagian Indonesia
Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat kaya. Alam yang Indah dengan Hasil Alam yang mellimpah. Iklim yang sangat baik untuk hidup. Manusia yang berlimpah dengan bakat dan kemampuan yang luar biasa. Budaya yang sangat maju, dan jauh lebih maju dibandingkan dengan negara yang mengaku sebagai negara yang maju dan adi daya saat ini. Kemampuan Spiritual di Indonesia juga sangat tinggi. Tuhan benar-benar dipahami dan diketahui oleh Leluhur Indonesia. Itulah Manusia, Alam, Budaya dan Tuhan yang selalu membuat kebanggan menjadi bagian dari Indonesia.

Tuhan, Manusia, Alam

Tiga hal yang harus diseimbangkan dalam mencapai kebahagiaan ialah Tuhan, Manusia dan Alam. Konsepsi Tertingginya ialah berbakti kepada Tuhan. Bakti tersebut turun ke dalam dua konsep berikutnya ialah menjaga hubungan baik dengan Manusia dan Alam. Muara dari pemahaman ini ialah tentang seberapa baik manusia memahami dirinya sendiri.

Kebenaran?

Kebenaran adalah Kepedulian. Saat engkau berbuat sesuatu kepada orang lain dengan berlandaskan pada Kepedulian maka di sana terdapat Kebenaran. Saat engkau berbuat Baik sekalipun kepada orang lain namun dengan berlandaskan menginginkan suatu balasan pahala dari Tuhan maka perbuatan tersebut telah menjauhi substansi kebenaran. Dimana kepedulian ditegakkan menjadi landasan perbuatan maka di sana kebenaran telah tumbuh sebagai Pohonnya. OM, Santi

TWEET @IWAYANBAYU

YUK KUNJUNGI ASESORISMU DI SINI

 Luh Pernak-Pernik
Salah satu brand lokal yang mencoba untuk memberikan jiwa indie dalam produknya, Luh Pernak-pernik hadir untuk memberikan anda aksesoris untuk mempercantik penampilan harian anda. Luh PernakPernik menawarkan produ-produk ekonomi berupa kalung dan perhiasan yang mampu meningkatkan kepercayaan diri anda. Luh PernakPernik fokus memberikan produk yang memuaskan sehingga dalam setiap produknya, Luh PernakPernik selalu mengemas produk dalam bentuk box perhiasan eksklusif yang mampu membuat anda semakin menyayangi perhiasan anda. Saat ini, Luh PernakPernik telah mengembangkan usahanya dengan bekerja sama dengan beberapa pengerajin perhiasan khas bali sehingga produk yang ditawarkan oleh Luh PernakPernik juga menyediakan produk-produk yang bernuansa adat bali dan nusantara indonesia.  

SVAHARYA si Karya Anak Bangsa

SVAHARYA si Karya Anak Bangsa
Kekuatan Seni dan Produk Seni Indonesia sangat kuat, pantas untuk disandingkan dengan produk mancanegara. Keinginan Anak Bangsa yang satu ini sangat kuat untuk mengangkat kain batik, endek, dan kerajinan kain asli Indonesia lainnya untuk menjadi produk-produk yang berkualitas dan menjual. Dengan konsep produksi yakni satu produk hanya dimiliki oleh satu orang saja, pembeli mana yang tidak ingin memiliki produk yang eksklusif, berkualitas, dan hanya ada satu di dunia. Mari temukan produk tersebut di sini, di Svaharya, www.svaharya.com