"Keindahan ini diambil di Kawasan Peninsula Pantai Nusa Dua Bali."
Kawasan Wisata di daerah menjadi semakin teratur dan tertata. Wilayah yang awalnya sebagian besar adalah daerah tandus dan tanah kapur menjadi alasan yang sangat ekonomi untuk memiliki ide brilian mengolah daerah yang tidak mungkin hijau tersebut menjadi sebuah wilayah wisata yang teratur dan asri. Tentu saja asri, tanah kapur dan tandus tersebut berhasil dirubah menjadi daerah yang sangat hijau dan sejuk di mata. Tidak mengherankan jika wisatawan yang dulunya hanya tertarik ke sini untuk mencari pantai dan ombak kemudian menambahkan "penyejuk mata" sebagai salah satu list tujuan destinasinya kemari. Kenapa tidak, wilayah ini sekarang menjadi sangat hijau dan asri.
Daerah tandus dan berkapur yang masih tersisa kemudian diubah menjadi kavling investasi untuk invstor menanamkan modalnya menjadi hotel, restoran, club dan lainnya. Yap, wilayah kapur dan tandus itu kemudian berhasil menjadi sebuah wilayah impian dengan pantai yang indah, kawasan yang asri, hijau, sejuk dengan fasilitas wisata yakni hotel, restauran, dan lainnya yang lengkap. Wisatawan mana yang tidak tertarik dengan hal tersebut? dan ternyata kemudian dalam perkembangannya, tidak hanya wisatawaan saja yang semakin tertarik datang, investor pun semakin berjibun datang dan menawarkan investasinya ke sini, kavlingan tanah pun semakin menjadi lumbung yang menggiurkan.
Hotel-hotel megah pun akhirnya dibangun di sana dan di sini, alasannya siimpel, agar wisatawan semakin mendapatkan pilihan wisata yang kompetitif dan bermutu. Dengan banyaknya hotel, serta penyedia wisata lainnya, maka hukum ekonomi dan kompetisi akan membuat harga dan kualitas menjadi seperti kucing dan anjing. Akhirnya, wilayah ini telah kian berubah menjadi sebuah wilayah yang hampir sangat asing. Sepeda pancalku sekarang tidak boleh dengan bebas menjajak beberapa daerah karena ternyata adalah private area. Lensa kameraku harus meningkatkan latihan puasanya karena tidak semua pemandangan dapat kita jepret dengan gratis. Langkah kaki pun harus membatasi dirinya saat berhadapan dengan satpam-satpam hotel, "Gus, ini pedestrian khusus wilayah hotel!!!". Saya sampai hafal dengan jawaban saya yang sering saya lontarkan, "Pak, ini kan pesisir pantai, sejak kapan hotel beli? Saya orang asli sini!". Ya, tidak menarik untuk mengulas perbincangan tempramental tersebut.
Sulit untuk menemukan orang lokal yang benar-benar menikmati perkembangan wilayahnya ini. Tiap hharinya mereka harus bekerja keras mempertahankan kekuatan harga tanah mereka. Ya, mempertahankan harga tanah! Bekerja siang dan malam untuk menggerakkan wisata di wilayah ini, baik di hotel, restauran, club, garden, dan lainnya. Semakin baik pekerjaan dilakukan maka wilayah ini akan menjadi semaki terlihat baik di mata dunia dan tentunya harga tetap stabil di atas. Di saat sunset yang indah seperti ini pun hanya terllihat anak-anak dan orang paruh baya saja yang menikmatii waktu mereka dengan sunset di tanah investasi ini.
0 comments :
Post a Comment