Turning The Negativity into Positivity

Sebuah pencarian yang cukup lama saya lakukan untuk menemukan makna dari "Mengubah Negatif menjadi Positif". Dalam Tradisi di Bali, mengubah hal negatif menjadi hal yang positif disebut dengan istilah Wishya Matemahang Merta, yang kurang lebih mengandung makna "Mengubah Hal Negatif menjadi Hal Positif". Lalu apa sebenarnya makna tersebut? Dalam kehidupan nyata, apakah memang bisa kita untuk mengubah hal-hal negatif dalam kehidupan menjadi suatu hal yang positif dan membahagiakan kita?
Lalu akhirnya aku menemukan jawabannya! Kita bisa mengubah hal yang bersifat negatif agar mampu menjadi hal yang postitif.


Sumber Gambar : kekanda69.blogspot.com
"Mulailah merubah hal-hal negatif dalam hidup anda dengan melakukan hal yang negatif pula pada hal negatif tersebut"
I Wayan Bayu Diatmika
Beberapa orang merasa sering kebingungan dan bahkan kontra saat saya menyampaikan ide saya tersebut. Mereka secara sepintas menganggap ide saya ; untuk mengubah hal negatif maka lakukanlah hal yang negatif pula. 
Itu tidaklah benar! Mengubah hal negatif, dengan melakukan hal yang negatif juga, merupakan kegiatan Balas Dendam. Kita tahu bahwa balas dendam adalah hal yang negatif dan sangat buruk. Jadi jangan sekali-kali berpikiran bahwa mengubah hal negatif adalah dengan cara melakukan hal yang negatif juga. 
Lalu bagaimana caranya?
 Mari kira pertimbangkan halberikut ini :
negatif + negatif = negatif yang lebih besar
negatif x negatif = positif
Bila kita menerima hal negatif dalam kehidupan dan kemudian kita melakukan hal negatif lagi maka kita akan mendapatkan hal negatif yang lebih besar dari yang kita terima. Jadi, apabila kita menerima hal-hal yang buruk dalam kehidupan ini, seperti misalnya cacian, hinaan, dan lainnya, lalu kita melakukan hal buruk juga, dengan dalih "mereka juga telah melakukan hal yang buruk pada saya", atau "saya juga telah menerima hal buruk, sewajarnya saya seperti ini, saya buruk", maka yang akan anda temukan kelak adalah hal yang lebih buruk dari apa yang pernah anda terima sebelumnya.

Sederhananya seperti ini, bila anda dicaci oleh orang maka janganlah anda melakukan hal yang sama. Jika anda dikucilkan oleh rekan anda, maka janganlah anda terpuruk lalu mengucilkan mereka juga.
Pertama, belajarlah untuk menerima hal-hal buruk tersebut masuk ke dalam hidup anda. Terimalah hal-hal tersebut apa adanya, jangan mengeluh, terima saja. Yakinkan diri anda, bahwa semuanya akan berlalu.
Kedua, kalikanlah hal negatif yang anda terima tersebut dengan hal yang berkebalikannya (negatif dari negatif tersebut). Jadi anda sudah paham dengan yang saya maksud?
Melakukan hal negatif pada hal negatif berarti anda melakukan hal yang berkebalikan dari negatif
tersebut. Itulah yang saya maksud di dalam kutipan saya di atas. Terimalah hal negatif dengan ikhlas, lalu lakukanlah hal yang berkebalikan (hal yang negatif dari negatif tersebut). Itulah yang dimaksud di dalam persamaan aljabar di atas pula. Untuk mengubah nilai suatu angka yang bernilai negatif, maka anda harus mengalikannya dengan hal yang negatif (hal yang berkebalikannya), dan bukan dengan menambahkannya dengan angka yang negatif. Negatif dikalikan Negatif akan menemukan hasil yang Positif. Itulah yang anda dapat aplikasikan di dalam kehidupan. Ubahlah hal negatiif yang anda terima dengan mengalikkannya dengan hal yang negatif.

Itu teorinya, lalu bagaimana aplikasinya dalam kehidupan, saya berikan contoh berikut ini :
Misalnya saya adalah orang yang sering kali dihina karena saya memiliki badan yang cacat. Saya tidak memiliki kaki yang lengkap. Lalu saya akan melakukan dua kemungkinan berikut ini :
  1. Saya mulai mengucilkan diri dari masyarakat, mulai tidak percaya diri, mulai tidak bersyukur dengan badan saya. Entah apapun itu, yang selalu terpikir di kepala saya hanyalah kesedihan, karena saya tidak memiliki kaki selengkap orang lain. Saya mulai memarahi Tuhan, saya bertanya kepadaNya, kenapa saya lahir dengan kaki tidak lengkap. Lalu akhirnya, saat dimana batin saya mulai tidak kuat, saya putuskan untuk bunuh diri.
  2. Saya mulai membakar semangat saya untuk bisa diterima di masyarakat. Saya ciptakan kaki buatan untuk melengkapi kekurangan badan saya. Lalu saya melatih kaki-kaki saya tersebut untuk bisa berjalan, kemudian berlari, kemudian saya mulai berlari lebih kencang, dan akhirnya saya mulai mengikuti ajang balap lari antara orang cacat. Ternyata catatan waktu lari saya melebihi orang normal di sekitar saya. Akhirnya, saya mulai diundang menjadi motivator di berbagai acara. Saya menekuni profesi saya sebagai atlet lari dengan fakta bahwa saya sebenanrnya terlahir dengan kaki yang tidak lengkap.
Anda akan memilih saya untuk melakukan hal yang mana? :)
Yap, itulah aplikasi dari konsep ini. Mengubah hal yang negatif menjadi positif. 
Dalam kemungkinan pertama, saya bukannya mengubah hal negatif yang saya terima, saya malah menambah-nambahkan kesedihan saya ke dalamnnya. Saya menambahkan Negatif ke Negatif, dan alhasilnya saya akan mendapatkan Negatif pula. Begitulah kehidupan, banyak orang saat ini yang sering terjerumus ke dalam Negatif tambah Negatif. Saat mereka menemukan masalah atau apapun itu yang membuat mereka merasa sedih, mereka bukannya mengubah hal negatif tersebut menjadi hal positif, tetapi malah sebaliknya. Mereka mulai menahmbahkkanya dengan hal-hal negatif seperti mengupdate status di BBM, Facebook, tweet di Twitter, dengan nuansa sedih. Mereka mulai murung, galau, termenung sendiri, dan lainnya. Itu bukannlah mengubah hal negatif, tetapi malah menambahkan hal negatif ke dalam negatif tersebut. 

Lalu di kemungkinan kedua, saya berhasil mengubah hal negatif yang saya dapatkan menjadi hal yang positif. Mengubah hal negatif dengan mengalikannya negatif (melakukan hal yang sebaliknya dari negatif tersebut), saya tidak memutuskan untuk murung dan bersedih. Saya mulai membuat kaki buatan untuk diri saya. Lalu saya mulai dengan memberanikan dan meningkatkan kepercayaan diri saya untuk tampil di masyarakat. Hasilnya anda tau sendiri, saya bisa diterima bahkan saya mendapatkan bonus dari keberanian saya tersebut, saya menjadi motivator dan atlet lari. Luar biasa sekali! Itulah kekuatan mengubah hal negatif menjadi hal yang positif. 



Mulailah dari sekarang untuk mengubah polla pikir kita bahwa semua hal negatif harus dilawan dengan hal yang negatif pula, itu tidaklah benar. Lawanlah hal negatif dengan melakukan hal yang negatif pada negatif tersebut (melakukan hal yang sebaliknya), sehingga kita bisa mengubahnya menjadi hal yang positif.

Saat Hal Buruk datang pada anda, mulailah dengan menerimanya dengan ikhlas. Jangan mencoba untuk mengalihkan dunia anda saat itu, anda sedang menerima buruk dan terimalah dengan ikhlas. Lalu, mulailah untuk melakukan hal yang sebaliknya. Hal yang paling penting ialah dengan Berpikir Positif dan Tetap Tenang Emosional. Dua senjata tersebut adalah senjata utama anda untuk dapat menegatifkan hal yang negatif di Hidup anda. Mulailah melakukan hal-hal yang baik di hidup anda, mulailah untuk menegatifkan hal buruk yang anda dapatkan. Dengan kesabaran, anda akan menerima buah dari perbuatan anda. Anda akan mampu mengubah hal negatif yang semulanya anda dapatkan menjadi hal yang positif bagi kehidupan anda.

Sumber Gambar : www.samudrakisah.blogspot.com

2 comments :

 

PENULIS DALAM KATA


"Saya Orang yang Hebat dengan Mimpi yang Hebat karena Tuhan yang Hebat melahirkan saya untuk mengubah Dunia ini menjadi lebih Hebat"

I Wayan Bayu Diatmika dalam Dream Clothing Company, 2011

Temukan saya di Instagram

Jepret-Jepret Lensa Nakal

Bangga Menjadi Bagian Indonesia

Bangga Menjadi Bagian Indonesia
Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat kaya. Alam yang Indah dengan Hasil Alam yang mellimpah. Iklim yang sangat baik untuk hidup. Manusia yang berlimpah dengan bakat dan kemampuan yang luar biasa. Budaya yang sangat maju, dan jauh lebih maju dibandingkan dengan negara yang mengaku sebagai negara yang maju dan adi daya saat ini. Kemampuan Spiritual di Indonesia juga sangat tinggi. Tuhan benar-benar dipahami dan diketahui oleh Leluhur Indonesia. Itulah Manusia, Alam, Budaya dan Tuhan yang selalu membuat kebanggan menjadi bagian dari Indonesia.

Tuhan, Manusia, Alam

Tiga hal yang harus diseimbangkan dalam mencapai kebahagiaan ialah Tuhan, Manusia dan Alam. Konsepsi Tertingginya ialah berbakti kepada Tuhan. Bakti tersebut turun ke dalam dua konsep berikutnya ialah menjaga hubungan baik dengan Manusia dan Alam. Muara dari pemahaman ini ialah tentang seberapa baik manusia memahami dirinya sendiri.

Kebenaran?

Kebenaran adalah Kepedulian. Saat engkau berbuat sesuatu kepada orang lain dengan berlandaskan pada Kepedulian maka di sana terdapat Kebenaran. Saat engkau berbuat Baik sekalipun kepada orang lain namun dengan berlandaskan menginginkan suatu balasan pahala dari Tuhan maka perbuatan tersebut telah menjauhi substansi kebenaran. Dimana kepedulian ditegakkan menjadi landasan perbuatan maka di sana kebenaran telah tumbuh sebagai Pohonnya. OM, Santi

TWEET @IWAYANBAYU

YUK KUNJUNGI ASESORISMU DI SINI

 Luh Pernak-Pernik
Salah satu brand lokal yang mencoba untuk memberikan jiwa indie dalam produknya, Luh Pernak-pernik hadir untuk memberikan anda aksesoris untuk mempercantik penampilan harian anda. Luh PernakPernik menawarkan produ-produk ekonomi berupa kalung dan perhiasan yang mampu meningkatkan kepercayaan diri anda. Luh PernakPernik fokus memberikan produk yang memuaskan sehingga dalam setiap produknya, Luh PernakPernik selalu mengemas produk dalam bentuk box perhiasan eksklusif yang mampu membuat anda semakin menyayangi perhiasan anda. Saat ini, Luh PernakPernik telah mengembangkan usahanya dengan bekerja sama dengan beberapa pengerajin perhiasan khas bali sehingga produk yang ditawarkan oleh Luh PernakPernik juga menyediakan produk-produk yang bernuansa adat bali dan nusantara indonesia.  

SVAHARYA si Karya Anak Bangsa

SVAHARYA si Karya Anak Bangsa
Kekuatan Seni dan Produk Seni Indonesia sangat kuat, pantas untuk disandingkan dengan produk mancanegara. Keinginan Anak Bangsa yang satu ini sangat kuat untuk mengangkat kain batik, endek, dan kerajinan kain asli Indonesia lainnya untuk menjadi produk-produk yang berkualitas dan menjual. Dengan konsep produksi yakni satu produk hanya dimiliki oleh satu orang saja, pembeli mana yang tidak ingin memiliki produk yang eksklusif, berkualitas, dan hanya ada satu di dunia. Mari temukan produk tersebut di sini, di Svaharya, www.svaharya.com