Peran Akuntan dalam Menerapkan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) guna Melindungi Transaksi Derivatif

REVIEW 
Instrumen Derivatif merupakan suatu instrumen yang nilainya diturunkan atau bergantung pada underlying assets dari derivatif tersebut. Derivatif contohnya seperti forward, opsi, futures, dan swap. Instrumen Derivatif digunakan untuk melakukan kegiatan lindung nilai resiko akibat ketidakpastian masa depan. Alih-alih digunakan untuk lindung nilai, dewasa ini instrumen derivatif justru berkembang menjadi instrumen yang tidak sehat dan wajar. Hal ini diakibatkan oleh ketidakjelasan underlying assets yang mendasari derivatif tersebut. Kejatuhan perekonomian Amerika pada setahun ke belakang ini juga diakibatkan oleh penggelembungan nilai derivatif yang tidak wajar dengan nilai underlying assets yang tidak jelas sehingga menyebabkan jatuhnya ekonomi di negara tersebut.
Prinsip Good Corporate Governance (GCG) berkembang sangat pesat guna menciptakan lingkungan pengendalian dan pertanggungjawaban yang baik. Prinsip-prinsip GCG dapat diterapkan guna melindungi kegiatan transaksi derivatif agar aman dan tidak merugikan. Peran akuntan untuk bisa masuk dan menjamin kewajaran nilai derivatif di pasaran mampu menciptakan lingkungan aman dalam transaksi derivatif. Akuntan dapat memunculkan perannya dalam mengamankan transaksi derivatif dengan menerapkan nilai prinsip-prinsip GCG di dalam transaksi derivatif.
Kata Kunci : derivatif, good corporate governance, peran akuntan


Derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang pembayaran dan nilainya berasal atau diturunkan atau tergantung pada sesuatu yang lain (Ross, Westerfield, Jaffe, & Jordan, 2008). Kieso, et al., (2007) mendefinisikan Instrumen Derivatif sebagai suatu instrumen keuangan yang nilainya diturunkan atau diperoleh dari nilai aktiva lainnya (misalnya saham, obligasi, atau komoditi) atau dari indikator yang ditentukan di pasar (misalnya suku bunga atau indeks saham gabungan). Derivatif merupakan instrumen keuangan yang pada dasarnya digunakan oleh perusahaan atau individu guna melindungi diri dari resiko. Sebagai suatu instrumen turunan, nilai dari instrumen derivatif seharusnya bergantung pada nilai dari underlying assets-nya. Hal yang bertolak belakang terjadi dewasa ini, dengan semakin pesat berkembangnya penggunaan instrumen derivatif, nilai dari instrumen derivatif justru jauh dari dari cerminan akan nilai underlying assets-nya (Solang, 2013). Nilai Instrumen Derivatif yang menggelembung sangat tinggi (overvalue) tanpa dasar underlying assets yang wajar akan menyebabkan kegagalan kegiatan lindung nilai. Pembeli Derivatif akan merasa dirugikan dan apabila hal ini terjadi secara makro-ekonomi maka berpotensi menyebabkan terjadinya krisis ekonomi. Mengutip pandangan salah satu pengusaha sukses di Amerika Warren Buffet (dalam Solang, 2013) tentang Transaksi Derivatif :

“I view derivatifs as time bombs, both for the parties that deal in them and the economic sistem. In my view, derivatifs are financial weapons of mass destruction, carrying dangers that, while now latent, are potentially lethal”

Derivatif bagaikan sebuah bom waktu yang siap meledak kapan saja dan menjatuhkan perekonomian suatu negara atau secara global. Derivatif yang tidak wajar, dengan dasar yang lemah serta tidak jelas, dan kemudian diperjualbelikan baik melalui bursa maupun private market, menyebabkan terjadinya penggelembungan ekonomi yang suatu saaat akan siap pecah dan menjerumuskan perekonomian kita.

Kegagalan Transaksi Derivatif ini sebenarnya mampu diatasi dengan penyediaan informasi yang cukup terkait dengan derivatif yang dijual-belikan serta underlying asstes yang mendasarinya. Informasi yang memadai akan membuat pembeli derivatif tidak seakan “membeli kucing dalam karung” yang artinya membeli sesuatu yang tidak jelas detail-nya. Informasi yang memadai belum sepenuhnya cukup untuk melindungi transaksi derivatif karena ketersediaan informasi akan memiliki manfaat apabila pasar merespon informasi yang tersedia, yang berarti kita juga akan melihat apakah pasar derivatif tersebut adalah pasar efisien atau lemah. Pasar Derivatif di Indonesia masih tergolong pasar tidak efisien atau lemah (Dewi, 2002), hal inilah yang akhirnya membuat ketersediaan informasi terkait derivatif yang diperdagangkan menjadi suatu hal yang tidak berguna. Mendorong Masyarakat untuk sadar dan memanfaatkan informasi yang ada sebelum pembelian derivatif dan menyediakan informasi yang memadai ke pasar merupakan upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk menciptakan keamanan ekonomi di negaranya dari kegagalan tranksasi derivatif.

Corporate Governance (CG) merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992. Surat Keputusan Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. 23/M PM/BUMN/2000 tentang Pengembangan Praktik GCG dalam Perusahaan Perseroan (PERSERO), Good Corporate Governance adalah prinsip korporasi yang sehat yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan.  Menurut Organization for Economic Corporation and Development atau OECD (Arifin, 2005), prinsip dasar GCG adalah: kewajaran (fairness), akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), dan responsibilitas (responsibility).

Prinsip-prinsip GCG dapat diterapkan untuk mengamankan transaksi derivatif agar tidak menjadi transaksi yang tidak sehat dan tidak wajar. Dalam penerapan prinsip GCG tersebut, akuntan memiliki peran besar dalam menciptakan suatu iklim kepercayaan publik terhadap kewajaran produk derivatif yang beredar di pasaran (private maupun bursa). Oleh karena itulah, menjaga kewajaran transaksi derivatif merupakan penerapan prinsip GCG pertama yang diperankan oleh akuntan.

Menciptakan lingkungan pengendalian yang kuat guna meminimalisir kemungkinan penciptaan instrumen derivatif yang tidak sehat serta tidak wajar, dan aktivitas transaksi derivatif yang tidak sehat, merupakan bagian penting dari peran akuntan dalam menerapkan prinsip akuntabillitas dan responsibilitas oleh akuntan. Dan puncak dari perannya dalam menciptakan keamanan transaksi derivatif, akuntan sebagai penyedia informasi keuangan perusahaan menjadi sumber yang sangat penting bagi publik guna menilai wajar atau tidakkah nilai derivatif yang beredar di pasaran. Opini audit yang dikeluarkan oleh akuntan eksternal menjadi bagian yang penting sebagai infomasi tambahan kepada publik terkait kewajaran nilai derivatif dengan dasar dari derivatif tersebut. Akuntan menciptakan lingkungan pengungkapan penuh informasi yang memadai ke publik merupakan penerapan prisnisp transparansi di dalam peran akuntan menciptakan lingkungan keamanan transaksi derivatif di pasaran. 


0 comments :

Post a Comment

 

PENULIS DALAM KATA


"Saya Orang yang Hebat dengan Mimpi yang Hebat karena Tuhan yang Hebat melahirkan saya untuk mengubah Dunia ini menjadi lebih Hebat"

I Wayan Bayu Diatmika dalam Dream Clothing Company, 2011

Temukan saya di Instagram

Jepret-Jepret Lensa Nakal

Bangga Menjadi Bagian Indonesia

Bangga Menjadi Bagian Indonesia
Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat kaya. Alam yang Indah dengan Hasil Alam yang mellimpah. Iklim yang sangat baik untuk hidup. Manusia yang berlimpah dengan bakat dan kemampuan yang luar biasa. Budaya yang sangat maju, dan jauh lebih maju dibandingkan dengan negara yang mengaku sebagai negara yang maju dan adi daya saat ini. Kemampuan Spiritual di Indonesia juga sangat tinggi. Tuhan benar-benar dipahami dan diketahui oleh Leluhur Indonesia. Itulah Manusia, Alam, Budaya dan Tuhan yang selalu membuat kebanggan menjadi bagian dari Indonesia.

Tuhan, Manusia, Alam

Tiga hal yang harus diseimbangkan dalam mencapai kebahagiaan ialah Tuhan, Manusia dan Alam. Konsepsi Tertingginya ialah berbakti kepada Tuhan. Bakti tersebut turun ke dalam dua konsep berikutnya ialah menjaga hubungan baik dengan Manusia dan Alam. Muara dari pemahaman ini ialah tentang seberapa baik manusia memahami dirinya sendiri.

Kebenaran?

Kebenaran adalah Kepedulian. Saat engkau berbuat sesuatu kepada orang lain dengan berlandaskan pada Kepedulian maka di sana terdapat Kebenaran. Saat engkau berbuat Baik sekalipun kepada orang lain namun dengan berlandaskan menginginkan suatu balasan pahala dari Tuhan maka perbuatan tersebut telah menjauhi substansi kebenaran. Dimana kepedulian ditegakkan menjadi landasan perbuatan maka di sana kebenaran telah tumbuh sebagai Pohonnya. OM, Santi

TWEET @IWAYANBAYU

YUK KUNJUNGI ASESORISMU DI SINI

 Luh Pernak-Pernik
Salah satu brand lokal yang mencoba untuk memberikan jiwa indie dalam produknya, Luh Pernak-pernik hadir untuk memberikan anda aksesoris untuk mempercantik penampilan harian anda. Luh PernakPernik menawarkan produ-produk ekonomi berupa kalung dan perhiasan yang mampu meningkatkan kepercayaan diri anda. Luh PernakPernik fokus memberikan produk yang memuaskan sehingga dalam setiap produknya, Luh PernakPernik selalu mengemas produk dalam bentuk box perhiasan eksklusif yang mampu membuat anda semakin menyayangi perhiasan anda. Saat ini, Luh PernakPernik telah mengembangkan usahanya dengan bekerja sama dengan beberapa pengerajin perhiasan khas bali sehingga produk yang ditawarkan oleh Luh PernakPernik juga menyediakan produk-produk yang bernuansa adat bali dan nusantara indonesia.  

SVAHARYA si Karya Anak Bangsa

SVAHARYA si Karya Anak Bangsa
Kekuatan Seni dan Produk Seni Indonesia sangat kuat, pantas untuk disandingkan dengan produk mancanegara. Keinginan Anak Bangsa yang satu ini sangat kuat untuk mengangkat kain batik, endek, dan kerajinan kain asli Indonesia lainnya untuk menjadi produk-produk yang berkualitas dan menjual. Dengan konsep produksi yakni satu produk hanya dimiliki oleh satu orang saja, pembeli mana yang tidak ingin memiliki produk yang eksklusif, berkualitas, dan hanya ada satu di dunia. Mari temukan produk tersebut di sini, di Svaharya, www.svaharya.com